Pages

Sabtu, 19 Maret 2011

Mainan Jepang

Tradisional :

Daruma Blocks
susunan paling atas adalah wajah Bodhidharma sang pendiri Zen Buddhism. cara mainnya Anak-anak harus mengeluarkan balok yang terletak paling bawah dengan sebuah tongkat pemukul tanpa meruntuhkan susunan balok di atasnya. Mainan ini katanya sangat digemari pada masa Meiji dan Taisho (1912-1926). selain itu juga dipercaya membawa kebahagiaan, keberuntungan, dan kesejahteraan di dalam usaha
 
Hanetsuki
Mungkin kalian sudah pernah melihat gambar tradisional Jepang yang dilukis diatas raket ini, tapi belum menyadari kalau raket itu adalah perangkat permainan Hanetsuki. Jadi, bukan sekedar pajangan ruang loh. Permainan ini mirip permainan bulutangkis/badminton, hanya saja tanpa net dan raket yang digunakan terbuat dari kayu. Raket kayu yang dilukis ini disebut hagoita, umumnya berbentuk persegi dengan lebar 15-20 cm.
Bola yang digunakan tidak jauh berbeda dengan bola bulutangkis. Cara mainnya sama seperti memainkan bulutangkis, hanya saja jika salah satu pemain tidak bisa memukul balik bola dari lawan, maka lawannya boleh mencoretkan tinta non toxic diwajah pemain tersebut. Mainan ini paling sering dimainkan saat perayaan tahun baru karena anak-anak sering riuh gembira melihat atau memperoleh kesempatan mencoret-coret wajah lawan mainnya. Permainan ini sudah ada sejak 500 tahun yang lalu. Belakangan, karena seni lukis pada hagoita semakin meningkat nilai artistiknya, tidak sedikit orang jepang yang menjadikan hagoita sebagai barang pajangan di rumah-rumah.

Tako
Permainan layangan ini diperkenalkan pertama kali oleh bangsa Cina pada zaman Nara (649-794), dan mencapai puncak kepopulerannya pada zaman Edo (1603-1867). Ada sekitar 130 jenis layangan yang dibuat dengan variasi berbeda-beda, mewakili tiap-tiap daerah yang ada di Jepang. Layangan yang masih banyak digemari hingga saat ini adalah jenis yakkodako, yaitu layangan dengan lukisan pejuang Jepang lengkap dengan kostum perangnya. Saat ini, layangan dalam bentuk artistik seperti layangan pada zaman leluhur dahulu masih dimainkan pada perayaan Tahun Baru, Kodomo no Hi (Hari Anak-anak Jepang) atau menyambut kelahiran putra pertama. Selain itu, di Jepang juga ada festival hamamatsu, yaitu pentas adu layangan. Dalam festival ini, layangan yang sudah mengikuti selera perkembangan zaman, bahkan yang sudah teramat canggih, diperagakan. Malah sudah ada layangan dalam ukuran luar biasa, yang mencapai 1090 square feet!.

Origami
Ini mungkin jenis permainan tradisional Jepang yang sudah mendunia, termasuk dikenal di Indonesia. Bahkan, origami kini sudah tidak sekedar dianggap permainan, tapi merupakan kesenian budaya Jepang. Padahal awalnya, origami memang adalah permainan anak-anak yang diperuntukkan bagi ketrampilan dan kreativitas anak. Meski seni origami sudah berkembang pesat, namun di taman kanak-kanak Jepang saat ini, permainan ini tetap diperkenalkan kepada anak-anak. Yang paling terkenal adalah teknik pembuatan tsuru atau burung bangau. Ada kepercayaan di Jepang bahwa jika merangkai 100 buah burung bangau, maka pembuatnya akan memperoleh keberuntungan. Bisa juga diberikan kepada orang sakit dengan harapan agar orang tersebut lekas sembuh.

Koma
Di Indonesia dikenal dengan sebutan gasing. Cara memainkannya pun persis permainan gasing di sini. Koma ada yang dilengkapi tali untuk memutarnya dan ada juga yang tidak memerlukan tali, hanya perlu ketrampilan tangan untuk memutar ujung kepalanya. Jika kita memainkannya bersama beberapa orang teman, maka aturan pemenangnya adalah koma yang memiliki daya tahan putar paling lama. Koma juga merupakan permainan hibahan bangsa cina, sama seperti layangan. Di Jepang, juga beberapa kali diselenggarakan pertandingan adu koma.


Takeuma
Sama dengan egrang. Terbuat dari sepasang bambu panjang yang di bagian bawahnya diberi penapak kaki dari karet. Permainan ini memang sudah jarang ditemukan di Jepang, tapi setiap ada perayaan/matsuri, biasanya permainan ini muncul sebagai ajang perlombaan anak-anak.


Menko Kaado
Ini adalah permainan kartu tradisional Jepang. Permainan ini dilakukan oleh dua orang. Cara mainnya adalah dengan melemparkan kartu yang kita punya ke tanah, begitu pula yang dilakukan lawan main kita. Jika ada kartu yang terbalik pada saat dilemparkan, maka lawan mainnya berhak mengambil kartu tersebut. Kartu-kartu menko biasanya dicetak dengan aneka gambar menarik, khas Jepang. Belakangan ini, juga sudah banyak beredar kartu dengan gambar-gambar karakter anime yang sudah terkenal.
Fuku Warai
Perayaan Tahun Baru di Jepang makin semarak dengan selalu hadirnya jenis permainan ini. Kenal dengan permainan asal Amerika yang disebut "Menempelkan Ekor Kuda/Keledai" (Pin the tail on the Donkey)? Nah, permainan yang satu ini mirip denagn permainan asal Amerika tersebut. Pemain yang terpilih akan ditutup matanya, lalu dihadapkan pada papan di mana ada 4 buah kartu yang harus disusun dengan mengandalkan petunjuk bimbingan dari orang sekitarnya. Keempat kartu itu biasanya terdiri dari potongan gambar wajah wanita khas Jepang. Saat ini sudah ada pula gambar wajah tokoh kartun atau anime. Permainan ini sudah ada sejak zaman Edo, namun sejak zaman Taisho (1912-1926), permainan ini menjadi tradisi yang harus dimainkan setiap perayaan Tahun Baru.

Kendama
Ini adalah permainan ketangkasan yang sudah ada sejak beribu-ribu tahun yang lalu. Nggak semua orang bisa memainkan permainan ini, karena itu kendama sering dianggap terlalu sulit untuk dimainkan oleh anak-anak. Soalnya, orang dewasa saja belum tentu bisa! Cara bermainnya adalah dengan melemparkan bola yang terikat tali pada tongkat kendama, lalu sebisanya segera menempatkan bola itu pada posisinya semula yaitu di pucuk tongkat yang agak cekung. Permainan ini cukup tinggi tingkat kesulitannya. Karena itulah, dalam tiap-tiap festival, permainan ini sering dilombakan.


Otedama
Otedama adalah sebuah permainan tradisional kanak-kanak jepang. Kantung kecil berisi biji-biji dilempar. Permainan ini dapat dimainkan sendirian ataupun beramai-ramai. Permainan ini juga biasanya diiringi oleh lagu.


Uta Garuta
Permainan ini adalah sebuah permainan tradisional di jepang yang biasanya dimainkan pada tahun baru. Uta-Garuta mempunyai peraturan nasional. Permainan ini terdaftar di bawah kategori permainan perkataan dan katu.

Setiap katunya mempunyai puisi, atau sebahagian darinya, yang tertuliskan di kartu dengan jumlah seratus puisi di permainan ini. Puisi ini dipilih oleh Fujiwari no Teika, seorang penyair pada zaman Heinan, walaupun dia tidak bertanggungjawab atas membuat permainan ini.
 

Shogi
Shogi, ini adalah permain tradisional pertama yang akan saya bahas. Permain ini terdaftar pada permain papan.

Permainan ini adalah catur jepang. Shogi dapat diartikan sebagai catur umum. Seperti catur biasa, permainan ini harus memilikki 2 pemain, hitam dan putih atau dipanggil sente dan gote. Papannya terbahagi 9 kali 9 kotak persegi ke bawah dan ke samping. Setiap pemain memdapatkan 20 macam biji catur, biji catur itu mempunya ukuran yang berbeza-beza, dari besar ke kecil, sesuai dengan kekuatan masing-masing. Hanya saja, sang raja cuma dapat dibezakan dari orientasi, bukan warna atuapun tanda.



dan masih banyak lagi.


Moderen :


Boneka Hamil
Di mera Edo, abad 18 dan 19, sering ada karnaval yang disebut misemono, dan misemono ini adalah hiburan bagi para penduduk Edo di kala itu. Hiburan ini tidak hanya sekedar memberikan berbagai hal unik, tapi juga berbagai atraksi yang bersifat hiburan, dan didesain untuk membuat orang terpesona dan memberikan jawaban atas misteri kehidupan. Salah satu atraksi terkenal yang terkenal adalah boneka hamil ini. Walaupun dipercaya sebagai cara untuk mengajarkan kepada para bidan untuk membantu proses kelahiran, bukti yang ada menunjukkan juga bahwa boneka ini menarik minat pada penduduk Edo di zaman tersebut sebagai hiburan

Tuttuki Bako Poking Box
Mainan interaktif ini mensyaratkan anda memasukkan jadi anda kedalam lubang di sisi kotak ini, dan kemudian anda akan diminta untuk berinteraksi dengan lingkungan virtual yang diciptakan.


Gantungan Kunci Edamame
Edamame adalah kacang kedelai muda, dan dipetik sebelum berubah dewasa, dan kemudian direbus. Edamamae sangat menyenangkan untuk dimakan dengan di keluarkan dari kantung bijinya. Beberapa orang menikmati sekali membuka kacang edamame ini. Tapi masalahnya, kalo nggak laper, dan pengen iseng aja ngebuka kacang ini, gimana caranya? Ah! Emang orang Jepang nggak pernah mati ide, untuk hal ini dibuatlah gantungan kunci edamame! Isinya tiga kacang, dan kadang di kedua ujung selalu kecil, sedangkan kacang yang ditengah memiliki wajah smiley yang selalu berbeda beda. Gantungan ini didesain khusus sehingga dapat anda buka dan masukkan kembali sesuka anda! Seru dan membuat ketagihan!

Mainan USB Erotis
Mana erotisnya? Mainan ini aneh banget: H Buoya! demikian namanya. H ini dalam bahasa Jepang dibaca sebagai eechi (artinya erotis), nah, jadi dengan mainan ini dicolokkan ke USB, setiap kali huruf ‘H’ ditekan, wajah si boneka ini akan memerah dan kemudian mengedip!

Shaving Baby
Mainan yang ini jelas jelas ajaib deh. Bayi yang satu ini bakal luar biasa berambut, dan semua rambut pada bermunculan di tempat yang seharusnya baru muncul pas dewasa, apalagi di ketiak, dan bahkan sampai di pergelangan kaki! Lalu apa yang bisa anda lakukan? Anda bisa mencukur dengan sesuka hati ‘rambut’ yang ada di bayi ini!

Robot Kucing Sega
Nama kucing ini adalah “Yume Neko Venus” atau “Venus si Kucing Impian”. Mainan ini dilengkapi dengan sensor sentuhan yang akan membuat si kucing robot ini merespon persis seperti kucing betulan!

Obama Action Toy
Nggak cuman jago pidato, Obama ala Jepang yang satu ini bakal heboh banget bawa samurai dan dan pedang cahaya ala Star Wars, atau bahkan pistol ala Detektif! Mainan yang tingginya sekitar 30 cm ini bisa diganti2 wajah dan tangan, juga berbagai aksesori yang dibawa oleh Presiden Amrik yang satu ini. Tinggal kreatifitas kita aja mo ngapain

Bandai Floating Micro Toys
Mainan yang satu ini apalagi, sama sekali nggak ada tujuannya, mainan ini cuman dibuat agar bisa melayang-layang di air botolan. Sudah, nggak ada apa-apanya lagi!

Koibito Art Toy
Mainan yang satu ini termasuk action figure untuk dikoleksi. Mainan ini dibuat oleh Ysukai Yamamoto, dibuat berdasarkan karakter yang merupakan gabungan dari pop art ala Amerika dan elemen mistik Jepang. Nama Koibitu juga memiliki dua arti dalam bahasa Jepang. Koibito yang berarti “orang tercinta” atau “Koi Bito” yang berarti “Manusia Ikan Koi”

Kaba Kick
Mainan yang satu ini modelnya seperti Rolet Russia buat anak-anak! Jadi pemain bakal mengarahkan pistol ke kepalanya, dan kemudian menarik pelatuk. Tapi yang keluar bukan peluru, tapi sepasang kaki yang berbentuk seperti kuda nil yang akan menendang kepala si penarik pelatuk. Jika pistol tidak menyalak, maka si pemain mendapat poin… seru ya mainan anak2 sekarang!

dan masih banyak lagi 

Kimono Jepang

Kimono (着物) adalah pakaian tradisional Jepang. Arti harfiah kimono adalah baju atau sesuatu yang dikenakan (ki berarti pakai, dan mono berarti barang).
Pada zaman sekarang, kimono berbentuk seperti huruf "T", mirip mantel berlengan panjang dan berkerah. Panjang kimono dibuat hingga ke pergelangan kaki. Wanita mengenakan kimono berbentuk baju terusan, sementara pria mengenakan kimono berbentuk setelan. Kerah bagian kanan harus berada di bawah kerah bagian kiri. Sabuk kain yang disebut obi dililitkan di bagian perut/pinggang, dan diikat di bagian punggung. Alas kaki sewaktu mengenakan kimono adalah zōri atau geta.
Kimono sekarang ini lebih sering dikenakan wanita pada kesempatan istimewa. Wanita yang belum menikah mengenakan sejenis kimono yang disebut furisode. Ciri khas furisode adalah lengan yang lebarnya hampir menyentuh lantai. Perempuan yang genap berusia 20 tahun mengenakan furisode untuk menghadiri seijin shiki. Pria mengenakan kimono pada pesta pernikahan, upacara minum teh, dan acara formal lainnya. Ketika tampil di luar arena sumo, pesumo profesional diharuskan mengenakan kimono. Anak-anak mengenakan kimono ketika menghadiri perayaan Shichi-Go-San. Selain itu, kimono dikenakan pekerja bidang industri jasa dan pariwisata, pelayan wanita rumah makan tradisional (ryōtei) dan pegawai penginapan tradisional (ryokan).

Kimono Wanita 

Kurotomesode
Tomesode adalah kimono paling formal untuk wanita yang sudah menikah. Bila berwarna hitam, kimono jenis ini disebut kurotomesode (arti harfiah: tomesode hitam). Kurotomesode memiliki lambang keluarga (kamon) di tiga tempat: 1 di punggung, 2 di dada bagian atas (kanan/kiri), dan 2 bagian belakang lengan (kanan/kiri). Ciri khas kurotomesode adalah motif indah pada suso (bagian bawah sekitar kaki) depan dan belakang. Kurotomesode dipakai untuk menghadiri resepsi pernikahan dan acara-acara yang sangat resmi.

Irotomesode
Tomesode yang dibuat dari kain berwarna disebut irotomesode (arti harfiah: tomesode berwarna). Bergantung kepada tingkat formalitas acara, pemakai bisa memilih jumlah lambang keluarga pada kain kimono, mulai dari satu, tiga, hingga lima buah untuk acara yang sangat formal. Kimono jenis ini dipakai oleh wanita dewasa yang sudah/belum menikah. Kimono jenis irotomesode dipakai untuk menghadiri acara yang tidak memperbolehkan tamu untuk datang memakai kurotomesode, misalnya resepsi di istana kaisar. Sama halnya seperti kurotomesode, ciri khas irotomesode adalah motif indah pada suso.

Furisode
Furisode adalah kimono paling formal untuk wanita muda yang belum menikah. Bahan berwarna-warni cerah dengan motif mencolok di seluruh bagian kain. Ciri khas furisode adalah bagian lengan yang sangat lebar dan menjuntai ke bawah. Furisode dikenakan sewaktu menghadiri upacara seijin shiki, menghadiri resepsi pernikahan teman, upacara wisuda, atau hatsumode. Pakaian pengantin wanita yang disebut hanayome ishō termasuk salah satu jenis furisode.

Homongi 
Hōmon-gi, arti harfiah: baju untuk berkunjung. adalah kimono formal untuk wanita, sudah menikah atau belum menikah. Pemakainya bebas memilih untuk memakai bahan yang bergambar lambang keluarga atau tidak. Ciri khas homongi adalah motif di seluruh bagian kain, depan dan belakang. Homongi dipakai sewaktu menjadi tamu resepsi pernikahan, upacara minum teh, atau merayakan tahun baru.

Iromuji
Iromuji adalah kimono semiformal, namun bisa dijadikan kimono formal bila iromuji tersebut memiliki lambang keluarga (kamon). Sesuai dengan tingkat formalitas kimono, lambang keluarga bisa terdapat 1, 3, atau 5 tempat (bagian punggung, bagian lengan, dan bagian dada). Iromoji dibuat dari bahan tidak bermotif dan bahan-bahan berwarna lembut, merah jambu, biru muda, atau kuning muda atau warna-warna lembut. Iromuji dengan lambang keluarga di 5 tempat dapat dikenakan untuk menghadiri pesta pernikahan. Bila menghadiri upacara minum teh, cukup dipakai iromuji dengan satu lambang keluarga.

Tsukesage
Tsukesage adalah kimono semiformal untuk wanita yang sudah atau belum menikah. Menurut tingkatan formalitas, kedudukan tsukesage hanya setingkat dibawah homongi. Kimono jenis ini tidak memiliki lambang keluarga. Tsukesage dikenakan untuk menghadiri upacara minum teh yang tidak begitu resmi, pesta pernikahan, pesta resmi, atau merayakan tahun baru.

Komon
Komon adalah kimono santai untuk wanita yang sudah atau belum menikah. Ciri khas kimono jenis ini adalah motif sederhana dan berukuran kecil-kecil yang berulang. Komon dikenakan untuk menghadiri pesta reuni, makan malam, bertemu dengan teman-teman, atau menonton pertunjukan di gedung.

Tsumugi
Tsumugi adalah kimono santai untuk dikenakan sehari-hari di rumah oleh wanita yang sudah atau belum menikah. Walaupun demikian, kimono jenis ini boleh dikenakan untuk keluar rumah seperti ketika berbelanja dan berjalan-jalan. Bahan yang dipakai adalah kain hasil tenunan sederhana dari benang katun atau benang sutra kelas rendah yang tebal dan kasar. Kimono jenis ini tahan lama, dan dulunya dikenakan untuk bekerja di ladang.

Yukata
Yukata adalah kimono santai yang dibuat dari kain katun tipis tanpa pelapis untuk kesempatan santai di musim panas.



Kimono Pria

Kimono pria dibuat dari bahan berwarna gelap seperti hijau tua, coklat tua, biru tua, dan hitam.

Kimono paling formal berupa setelan montsuki hitam dengan hakama dan haori
Bagian punggung montsuki dihiasi lambang keluarga pemakai. Setelan montsuki yang dikenakan bersama hakama dan haori merupakan busana pengantin pria tradisional. Setelan ini hanya dikenakan sewaktu menghadiri upacara sangat resmi, misalnya resepsi pemberian penghargaan dari kaisar/pemerintah atau seijin shiki

Kimono santai kinagashi
Pria mengenakan kinagashi sebagai pakaian sehari-hari atau ketika keluar rumah pada kesempatan tidak resmi. Aktor kabuki mengenakannya ketika berlatih. Kimono jenis ini tidak dihiasi dengan lambang keluarga


Sumber : Wikipedia

Mengenai Saya

Foto saya
Seorang maniak jepang

ShoutMix chat widget